ISLAM ITU DAMAI
Hari-hari ini, masyarakat sedang belajar tentang mengapa kekerasan masih saja terjadi di negeri ini dan atas nama agama Islam. Kelompok tertentu merasa dirinya lebih benar, sedangkan kelompok lain tidak mau disalahkan, apalagi dikalahkan.
Aksi kekerasan membawa simbol-simbol agama kini sedang berhadap-hadapan dengan aksi yang menolaknya. Potensi konflik horisontal terbuka. Islam sebagai agama yang membawa pesan perdamaian diuji oleh umatnya sendiri, dan tentu tak ada yang rela pelita harapan untuk hidup dalam cinta damai meredup.
Apa sesungguhnya akar pertentangan itu? Apakah dari definisi Ad Diin? Menurut definisi Rasulullah SAW, "Ad-diin an nasiha," yang artinya Ad-diin adalah Nasihat. Perbuatan baik pada sesama yang bermula dari perilaku saling menasihati tentang kebenaran dan kesabaran, sebagaimana Q.S. Al Ashr:3.
Lalu, apakah sesungguhnya Islam itu? Berakar dari aksara sin-lam-mim, dengan kata dasar salima, Islam bermakna kedamaian, dan kesejahteraan. Nah, jika demikian, apakah ad diin al Islam itu? Dari dua penjelasan ringkas sebelumnya, agama Islam adalah nasihat untuk hidup dalam damai. Ajaran, dan ajakan, untuk berpola hidup damai.
Sejauh apa peran Muhammad SAW dalam ad-diin al Islam? Allah Rabb al 'Alamiin menetapkan Muhammad sebagai Rahmatan al 'Alamiin. FirmanNya dalam Q.S. Al Anbiyaa : 107, menyebutkan bahwa,"Tidaklah Kami mengutus engkau, Muhammad, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam."
Ar-Rahmah bermakna Kasih-Sayang. Dan, Muhammad diutus untuk menjadi representasi dari Kehadiran Allah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Muhammad SAW sendiri bersabda,"innama buitstu li utammima makarimal akhlaq, sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."
Akhlak adalah budi pekerti yang luhur, titik temu antara dua samudera bernama akal sehat dan hati nurani dari seorang Hamba. Sejak sebelum diangkat sebagai Nabi dan Rasul, Muhammad telah menunjukkan pribadi yang jujur dan rendah hati. Dia kemudian sangat populer sebagai karakter yang fathonah [cerdas], amanah [dapat dipercaya], shiddiq [benar], dan tabligh [menyampaikan pesan kebaikan].
Pribadi yang Insan Kamil, atau yang telah mencapai derajat manusia paripurna, ini menjalankan perintah Allah untuk menyebarkan ajaran ad diin al Islam dengan menempatkan dirinya sebagai uswatun hasanah atau suri teladan. Dan, untuk mencapai ad-diin al-islam atau nasihat hidup damai, dia melaksanakan prinsip "laa ikraaha fii ad diin", sebagaimana Q.S Al Baqarah : 256, yang bermakna "Tak ada paksaan dalam memasuki ad-diin [jalan damai]."
Paksaan, apalagi disertai kekerasan, tidak direkomendasikan dalam ad-diin al Islam. Apalagi, bagi seorang Muslim, atau seseorang yang telah berserah-diri dalam kepatuhan kepada Allah, metode paling manusiawi untuk memasuki Islam secara kaffah atau menyeluruh, seperti pesan Q.S. Al Baqarah : 208, adalah dengan meridhai Islam memasuki dirinya.
Satu-satunya cara untuk mempersiapkan diri bagi masuknya arus samudera rahmat Islam adalah dengan membersihkan hati nurani. Lalu, mendekatkan diri pada Allah yang Rahmaan dan Rahiim dengan cara menjadi representasi dari Cinta dan Kasih Allah kepada makhluknya. Sebagai yang terakhir dan penyempurna ajaran agama-agama sebelumnya, Islam selayaknya menjadi puncak dari kedamaian bagi semesta alam.
Rasulullah adalah cerminan paling nyata dari Wujud Allah. Dadanya pernah dibedah dan hatinya dicuci bersih dan dijaga kebeningannya oleh Allah sendiri sehingga cermin hatinya sanggup menerima Cahaya Ilahi dengan sempurna dan memantulkannya dengan sempurna pula.
Dan, bagi siapa pun yang membersihkan hatinya agar menjadi cermin yang bersih dan bening untuk menerima pancaran Cahaya Ilahi, Muhammad adalah karakter yang akan tumbuh dalam diri mereka. Fathonah, amanah, shiddiq, dan tabligh Sang Rasul akan tecermin pada pribadi-pribadi yang menjaga kesucian hati mereka.
Islam sesungguhnya jalan damai, kita selayaknya berhenti menggunakan cara-cara kekerasan. Muhammad berpesan,"Permudahlah dan jangan mempersulit, berikanlah kabar gembira dan jangan membuat orang lari." Sampaikanlah bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.