Tausiah Islam Cinta
Gerakan Islam Cinta (GIC) bersama Candra Malik memproduksi tausiah Islam Cinta. Tausiah ini disiarkan oleh 26 radio di 16 kota di Indonesia selama bulan Ramadhan. GIC dideklarasikan oleh 40 tokoh Muslim Indonesia pada tahun 2012 di Jakarta sebagai respons kaum Muslim moderat terhadap fenomena intoleransi dan radikalisme yang mengatasnamakan agama. GIC terbuka bagi siapapun yang percaya bahwa Islam adalah agama cinta, damai dan welas asih. Ayo bergabung menjadi Masyarakat Islam Cinta.
"Dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul,
menerangi bukan memerangi." -Candra Malik
Kehadiran anak adalah buah cinta sepasang suami istri. Buah yang didalamnya bersemayam benih dari tanaman kasih sayang, yang kelak tumbuh mengakar, menguat, menaungi dan bermanfaat.
Membawa pesan cinta kasih Allah, membawa pesan damai, membawa kasih sayang, menjadi representasi kehadiran Allah di muka bumi, yang membawa panji-panji Rahman dan Rahim.
Metode paling manusiawi untuk memasuki Islam secara kaffah adalah dengan membersihkan hati nurani, lalu mendekatkan diri pada Allah, dengan menjadi refresentasi cinta dan kasih sayang Allah kepada makhluk - Nya.
Rasulullah bersabda "Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia". Akhlak adalah budi pekerti yang luhur, titik temu antara samudera yang bernama akal sehat dan hati nurani seorang hamba.
Islam adalah pembawa ajaran shirathal mustaqim, agama perdamaian yang mengibarkan bendera keselamatan bagi umat manusia.
Kita tidaklah pantas memuji diri sendiri. Kita harus benar-benar pandai mawas diri. Marilah kita mengenal diri sendiri, untuk memohon maaf mengakui kesalahan-kesalahan kita pada orang lain.
Pengalaman mengantarkan kita menuju kedewasaan berpikir dan merasakannya. Seorang pemberani memiliki peluang yang lebih besar untuk melakukan perjalanan dan pengalaman. Tapi tetap saja kita bisa belajar dari rasa takut.
Hanya Allah Yang Maha Tahu, dan tidak ada yang tahu di antara kita. Yang sama kita tahu, umur bukanlah kuasa manusia, melainkan kuasa Allah SWT.
Jika anda ingin menjadi penerus Rasulullah, maka sampaikanlah pada manusia bahwa Allah adalah Rabbul ‘Alamin, dan Muhammad adalah Rahmatan lil’Alamin.
Jika anda ingin menjadi penerus Rasulullah, maka sampaikanlah pada manusia bahwa Allah adalah Rabbul ‘Alamin, dan Muhammad adalah Rahmatan lil’Alamin.
Ibu menerima anak-anaknya pulang ke pelukannya ketika mereka menghadapi masalah namun tidak menuntut apapun ketika dilupakan dan ditinggalkan ketika mereka bersenang-senang.
Dan tidak ada yang lain selain Allah, yang mengetahui siapa yang paling bertaqwa di antara kita. Karena itu pula Allah menegaskan “Fastabiqul Khairot” berlomba-lombalah dalam kebaikan.
Perkawanan melampaui pergaulan, tidak setiap manusia yang kau pergauli adalah kawanmu. Kawan juga adalah derajat yang adi luhung, apalagi jika kau memiliki hati yang luas dan leluasa berkawan dengan siapapun.
Perwujudan welas asih dianugerahkan-Nya kepada apapun, siapapun tanpa pilih kasih. Dia memberi hidup dan rejeki.
Bagi siapapun yang membersihkan hatinya akan menjadi cermin bersih dan bening untuk menerima pancaran cahaya Ilahi. Muhammad aadalah karakter yang tumbuh dalam diri mereka.
Akhlak selayaknya digunakan untuk memuliakan sesama, bukan justru untuk menghina orang lain.
Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda,"Baiti jannati, rumahku surgaku." Yakinilah bahwa surga itu berada di hatiku, hatimu, dan hati setiap manusia.
Semesta yang sesungguhnya adalah diri ini. Diri kita sendiri. Di Dalamnya hidup hutan raya dengan kenakeragamannya, manusia adalah jagat yang bahkan lebih agung dari alam raya yang tergelar.
Allah itu bukan bentuk, Allah itu wujud, ajaklah anak-anak kita bercermin. Yang di dalam cermin adalah bentuk, yang bercermin adalah wujud. Bentuk tidak memiliki wujud, adanya bentuk bergantung pada wujud.
Sekaya apapun seseorang, dia bukanlah pemilik segala-galanya. Kita sungguh-sungguh dihadapkan pada keterbatasan. Batas manusia pada proses belaka, sedangkan Allah lah yang penentu hasilnya.
Tiap segala sesuatu tidak lain dan tidak bukan adalah embrio keajaiban. Di tangan Rasulullah keajaiban memiliki nama mukjizat. Di tangan kekasih Allah ia bernama karomah atau keramat, di tangan pecinta Allah ia bernama keberkahan.
Janganlah buru-buru menyalahkan Syetan. Siapa tau perbuatan-perbuatan buruk kita, perbuatan-perbuatan salah, perbuatan-perbuatan keji kita adalah karya kita sendiri, kealphaan, kelalaian dan keburukan yang datangnya dari manusia itu sendiri.